Asesmen yang Efektif dan Bermakna Bagi Pembelajaran - Praktik Baik Komunitas Belajar KASIH SMA Kristen Kotamobagu

Sahabat pembaca, dalam blog ini saya akan menceritakan pengalaman pertama dan berharga saya menjadi narasumber luring berbagi praktik baik di luar satuan pendidikan saya. Saya akan menceritakan pengalaman ini  menjadi beberapa bagian, yaitu situasi dan tantangan yang saya lakukan, aksi dan refleksi dari kegiatan ini. Selamat membaca.

Gambar 1. Berbagi praktik baik kombel KASIH SMA Kristen Kotamobagu

Situasi

Komunitas Belajar KASIH (Kreativitas penuh AkSI dan Harapan) merupakan komunitas belajar yang ada di SMA Kristen Kotamobagu. Dalam rangka kegiatan sahabat teknologi di PembaTIK level 4, saya memberanikan diri untuk menyampaikan kesediaan saya menjadi narasumber ke sekolah yang bersedia. Sekolah pertama yang memberikan kesempatan kepada saya adalah SMA Kristen Kotamobagu. Kegiatan berbagi praktik baik ini diinisiasi oleh kepala SMA Kristen Kotamobagu, ibu Delma M. E. Lontoh, M.Pd.K dan PIC kombel Kasih, Bapak Ferdy N. Lolombulan, S.Pd, serta dilaksanakan pada hari Senin, 21 Oktober 2024. pada pukul 14.00 WITA hingga pukul 15.30 WITA. 

Gambar 2. Kepala Sekolah SMA Kristen Kotamobagu Membuka Kegiatan

Tantangan

Kesempatan pertama selalu menjadi tantangan besar dalam hidup. Tidak terkecuali kesempatan untuk berbagi praktik baik. Saya sudah terbiasa berbagi di sekolah saya, namun untuk berbagi diluar sekolah, ini merupakan hal baru dalam hidup saya. Saya harus mengakui bahwa saya bukan orang yang mahir berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, saya juga harus menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil yang maksimal ketika melaksanakan praktik baik. 

Aksi

Kegiatan berbagi praktik baik ini dibagi menjadi dua sesi. sesi yang pertama adalah praktik baik dari narasumber. Saat berbagi praktik baik, saya mencoba untuk menyampaikan pentingnya asesmen dan pembelajaran, serta tantangan guru yang sering kali dihadapi terkait dua hal tesebut. Tantangan ini dapat diatasi dengan bantuan teknologi untuk pembelajaran. Beberapa platform digital yang saya perkenalkan adalah Mentimeter, LiveWorksheets, MPI, Padlet, Quizizz, dan Google Form. Namun, Materi disajikan melalui praktik pembelajaran di dalam kelas, dan dibantu oleh video praktik pembelajaran. Saya melakukan ini dengan tujuan agar guru-guru yang menjadi peserta dapat lebih memahami aspek praktis penggunaan teknologi untuk pembelajaran, daripada aspek teknis pembuatannya. Setelah berbagi praktik baik, terdapat sesi tanya jawab dari peserta. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan, terutama tentang masalah asesmen tes yang aman untuk ujian, serta pertanyaan terkait Platform Merdeka Mengajar (PMM). Peserta juga ditanyakan mengenai alternatif pembelajaran selain menggunakan teknologi untuk keperluan yang lebih sederhana dan praktis.

Gambar 3. Berbagi Praktik Baik

Refleksi

Saya menyadari beberapa hal dalam pengalaman pertama saya berbagi praktik baik di satuan pendidikan lain secara luring ini. Sebagai seorang narasumber, saya masih perlu banyak belajar dan menambah kapasitas diri untuk menjawab berbagai persoalan yang dialami oleh guru-guru. Banyak situasi yang tidak dapat saya prediksi terjadi pada praktik baik secara luring. interaksi antara narasumber dan peserta mengharuskan saya lebih banyak belajar. Meskipun demikian, dengan mencobanya secara langsung, saya justru mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu yang datang dari para peserta. Saya merasa sangat berterima kasih dan senang karena civitas SMA Kristen Kotamobagu telah memberi saya pembelajaran dan pengalaman yang sangat bermakna bagi diri saya. Saya juga merasa sangat diterima di sekolah ini. Saya ingin menutup halaman ini dengan salah satu kalimat penting yang belakangan ini sering terdengar, yaitu “setiap manusia, sudah selayaknya menjadi pembelajar sepanjang hayat".

Gambar 4. Foto bersama keluarga besar SMA Kristen Kotamobagu

Gambar 5. Daftar Hadir Kegiatan

#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar