Thursday, October 24, 2024

P5 tak harus Mahal dengan Karya Digital - Praktik Baik Komunitas SMA antar Sekolah di Kota Kotamobagu (Komunitas Belajar Motobatu)

            Dalam beberapa tahun terakhir, banyak terjadi miskonsepsi tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan Kokurikuler yang tujuan utamanya untuk menumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam diri peserta didik, sering disalahpahami sebagai kegiatan yang fokus pada menghadirkan produk atau karya peserta didik. Demi memperbaiki miskonsepsi tersebut, komunitas belajar Motobatu, melaksanakan kegiatan berbagi praktik baik yang dilaksanakan secara rutin dan berdiskusi mengenai pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah masing-masing. Melalui kesempatan ini, saya dan seorang rekan sejawat saya yang juga merupakan Sahabat Teknologi provinsi Sulawesi Utara tahun 2024, ibu Rahayu Dwi Lestari, berkolaborasi untuk memberikan praktik baik Karya dan Modul Projek berbantuan TIK untuk efisiensi biaya dan kembali fokus pada tujuan utama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

            Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari SMA yang di Kotamobagu, dan terdiri dari unsur kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, satu orang koordinator atau fasilitator P5, satu orang dari guru penggerak atau calon guru penggerak yang ada di sekolah masing-masing, dan penggerak komunitas belajar di masing-masing sekolah. SMAN 3 Kotamobagu selaku tuan rumah kegiatan pada bulan Oktober, melaksanakan kegiatan pada tanggal 24 Oktober 2024. Meskipun peserta kegiatan praktik baik tidak banyak, namun kegiatan ini dihadiri oleh Stake Holder yang berperan penting dalam kebijakan sekolah. Oleh karena itu, praktik baik ini menjadi salah satu kesempatan penting untuk saling berbagi dan menjadi lebih baik secara kolektif.

Gambar 1. Peserta kegiatan

Gambar 2. Berbagi praktik baik secara kolaboratif (MPI Kearifan lokal)

        Dalam kegiatan ini, kami berdua turut berbagi praktik baik. Kami. Ada dua hal yang kami bagikan dalam praktik baik ini. Pertama, kami berbagi tentang contoh karya yang memanfaatkan Google Site dan Canva, dengan konsep media interaktif. Kami menyajikannya dengan contoh promosi kearifan lokal Sulawesi Utara, yang dibuat menyerupai Media Pembelajaran Interaktif. Berikut ini adalah contoh penyajian karya yang dapat diterapkan di sekolah.

Presentasi oleh I Made Subandiarta dan Rahayu Dwi Lestari

           Kedua, kami memperkenalkan modul digital Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang telah dikembangkan sejak awal tahun pelajaran 2024-2025. Sekolah kami memilih modul digital karena beberapa alasan efisiensi. Pertama, modul lebih mudah digunakan oleh fasilitator yang berbeda karena dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Kedua, modul ini menggunakan Hiperlink antar halaman dan media, yang terinspirasi dari modul-modul PembaTIK. Dengan cara ini, fasilitator lebih mudah mengelola Modul yang akan digunakan. Ketiga, Modul ini terintegrasi dengan form Asesmen yang disimpan dalam google drive Sekolah. Dengan demikian fasilitator, koordinator, wali kelas, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, hingga kepala sekolah dapat melakukan evaluasi terhadap asesmen yang telah dilaksanakan selama projek berlangsung.

Gambar 3. Aktivitas Modul


Gambar 4. Drive sekolah

Gambar 5. Rubrik observasi

Gambar 6. Rekomendasi penilaian proses.

Melalui kegiatan berbagi praktik baik ini, saya mendapatkan pengalaman baru saat berbagi kepada para stakeholder. Bagi saya ini adalah salah satu aktivitas paling menantang selama berbagi praktik baik. Saya berharap praktik baik ini dapat memberikan referensi tambahan bagi rekan-rekan guru dari sekolah lain. Saya juga banyak belajar dari praktik baik yang mereka lakukan di sekolah masing-masing.

Gambar 3. Foto Bersama


#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2024
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar 

1 comment:

Feibi said...

Program P5 ternyata bisa diterapkan dengan memanfaatkan media digital, sehingga membuat siswa tertarik untuk belajar. Media digital yang digunakan juga bisa dibagikan dan diakses oleh siswa dan guru yang lain. Semoga program ini terus berkembang dan mengispirasi lebih banyak guru dan sekolah